Potensi Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia Desa Petungsewu

  • Jun 08, 2022

    1. Potensi

Potensi dan hambatan didapatkan dari pengolahan hasil musrenbangdes, wawancara, dan observasi per-rw. Berbagai data yang masuk kemudian didisplay dan dipilah untuk ditarik sebagai potensi dan hambatan pembangunan Desa Petungsewu Dari sini tergambar dan dapat teridentifikasi bahwa Desa Petungsewu memiliki potensi yang sangat besar, baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam. Sampai saat ini, potensi sumber daya yang ada belum benar-benar optimal diberdayakan. Hal ini terjadi dikarenakan belum teratasinya berbagai hambatan dan tantangan yang ada.

    1. Potensi
      1. Sumber Daya Alam
  1. Lahan pertanian (sawah) yang masih dapat ditingkatkan produktifitasnya karena saat ini belum dikerjakan secara optimal.
  2. Lahan perkebunan dan pekarangan yang subur, belum dikelola secara maksimal.
  3. Wilayah Desa Petungsewu sangat baik untuk mengembangkan peternakan seperti sapi, kambing, ayam, dan ternak lain, mengingat banyaknya pakan untuk jenis ternak tersebut, sedangkan bidang usaha ini baru menjadi usaha sampingan.
  4. Banyaknya sisa kotoran ternak sapi dan kambing, memungkinkan untuk dikembangkan usaha pembuatan pupuk organik.
  5. Banyaknya lahan bila dikelola dengan yang baik dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan menyerap tenaga kerja.
  6. Luasnya lahan perkebunan jeruk dan tebu milik penduduk yang masih produktif dan sangat memungkinkan lagi untuk dikembangkan.
  7. Peternakan masih  merupakan usaha  sampingan bagi warga masyarakat Desa Petungsewu, hal ini bisa dilihat dari jumlah keluarga yang mempunyai ternak.
  8. Wilayah Desa Petungsewu cukup potensial untuk dikembangkan sebagai desa wisata sebagai desa pendukung desa wisata Selorejo ( wisata petik jeruk).
      1. Sumber Daya Manusia
  1. Jumlah penduduk yang tergolong usia produktif cukup tinggi, serta  angkatan kerja yang belum dapat diandalkan oleh karena belum adanya keterampilan.
  2. Dalam pendidikn jumlah anak sekolah meningkat.
  3. Besarnya sumber daya perempuan usia produktif sebagai tenaga produktif yang belum dapat mendorong potensi industri rumah tangga.
  4. Kemampuan bertani yang diturunkan orang tua kepada anak sejak dulu.
  5. Hubungan yang baik dan kondusif antara Kepala Desa, Lembaga Desa dan masyarakat.
  6. Besarnya penduduk usia produktif disertai etos kerja masyarakat yang tinggi.
  7. Masih hidupnya tradisi gotong royong dan kerja bakti masyarakat. Inilah salah satu bentuk partisipasi warga.
  8. Masih adanya swadaya masyarakat
  9. Kemampuan bertani yang diwariskan secara turun-temurun.
  10. Adanya kader kesehatan yang cukup, dari bidan sampai para kader di posyandu yang ada di setiap RW.
  11. Adanya penduduk yang mampu membuat kerajinan permeubelan kayu.
  12. Adanya kelembagaan, organisasi, dan kelompok-kelompok, pertanian, usaha dan keagamaan Desa, memudahkan dalam berkoordinasi setiap kegiatan pembangunan.